Menurut
Wikipedia Kolang-kaling (buah atap) adalah nama camilan kenyal berbentuk lonjong dan berwarna
putih transparan dan mempunyai rasa yang menyegarkan. Dalam bahasa Belanda biasa disebut glibbertjes yang secara harafiah berarti "benda-benda licin kecil" ini
dibuat dari biji pohon aren (Arenga pinnata) yang berbentuk pipih dan bergetah.
Untuk membuat kolang-kaling,
para pengusaha kolang kaling biasanya membakar buah aren sampai hangus,
kemudian diambil bijinya untuk direbus selama beberapa jam. Biji yang sudah
direbus tersebut kemudian direndam dengan larutan air kapur selama beberapa
hari sehingga terfermentasikan.
Sedangkan Buah Lontar sebenarnya bernama Siwalan adalah
sejenis palma yang masih Family
Kelapa yang tumbuh di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Di banyak daerah, pohon ini punya nama panggilannya sendiri. Jadi jangan heran kalo mendengar di setiap daerah berbeda-beda.
Buahnya dikonsumsi, terutama
yang muda rasanya mirip kolang-kaling terasa lembut, transparant, segar dan banyak mengandung air.
Kesimpulannya Kolang – kaling berasal dari Biji Pohon
Aren yang buahnya berbentuk pipih, harus diolah / difermentasikan dulu untuk
menghilangkan getah dan tidak bisa
dikonsumsi langsung. Kalau Buah
Lontar berasal dari Pohon Siwalan, buahnya berbentuk lebih besar dari pada
kolang-kaling dan dapat langsung
dikonsumsi.
Buah Lontar
Dari segi manfaat Kolang-Kaling dan Buah Lontar
memiliki kesamaan yaitu memiliki serat
tinggi yang artinya baik untuk pencernaan. Selain itu buat yang lagi diet,
kolang-kaling bisa jadi salah satu sahabat loh. Sedangkan Buah Lontar
bersahabat dengan penderita diabetes. Tentunya yang dimaksud dengan sahabat
adalah memakannya tanpa tambahan gula,
apalagi sirup yaaa.
Sumber Foto : Google
Refesensi : Wikipedia
Sumbernya valid banged.. Terima kasih ya infonya.
ReplyDeleteTerima kasih juga sudah mampir :))))
DeleteKalau gulanya yg dibikin dari buah lontar gimana, apa bagus juga buat penderita diabetes.?
ReplyDeletemasyarakat disini kebanyakan bikin gula merahnya dari air nira buah lontar.